Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, dan persembahan itu menjadi suatu pernyataan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih, suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas.
Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan jiwa. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada paksaan, tanpa ada perjanjian. Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Pernahkah anda melakukan suatu pengorbanan? Pengorbanan apa yang anda beri? Terkadang orang salah mengartikan arti pengorbanan, ada pula yang melakukan pengorbanan tapi tidak dengan arti sebenarnya yaitu ikhlas. Seperti para pejuang bangsa kita dulu, mereka melakukan pengorbanan demi memperjuangkan bangsa kita. Mereka mengorbankan seluruh apa yang mereka punya untuk bangsa ini.
Sebagai makhluk sosial yang memiliki hati, tidak ada salahnya kita melakukan pengorbanan. Pengorbanan disini bukanlah berperang seperti para pejuang, misalnya sebagai siswa kita sepatutnya bisa mengorbankan waktu kita untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Yang awalnya kita banyak bermain, korbankanlah waktu main kita itu untuk belajar. Korbankan disini bukanlah melarang untuk bermain melainkan mengurangi waktu bermain kita.
Tidak setiap hari kan kita sekolah, ada dimana waktu untuk tenang untuk menyegarkan otak kita setelah hampir seminggu kita belajar. Dimana hari-harinya sekolah kita sekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh, dan dimana saat hari libur tidak ada salahnya kita gunakan untuk menghibur diri kita agar seimbang. Otak bukan hanya digunakan untuk belajar saja, otak juga butuh istirahat begitupun kita. Pengorbanan yang kita lakukan haruslah didasari dengan kesadaran kita, kita harus ikhlas tidak ada unsur paksaan sama sekali.